Experience Naik Pesawat

Hello lu semua.....!!!

Lama tak menyapa ente-ente semua yang gue yakin dengan setengah hati bahwa kalian udah kangen dengan ocehan gue yang tiada henti mengalir di blog ini ( itu sih dulu ). Lagi-lagi, tugas yang segaban selama gue kelas 9 di SMP Labschool Kebayoran menjelang ujian-ujian yang telah mengantre untuk dikerjakan kelak. Kebetulan hari ini gue lagi ada waktu lowong untuk sekedar nulis-nulis apa yang ada di pikiran gue dan pengen banget gue omongin dari dulu, cuma terhambat oleh dua hal yang sangat manusiawi di muka bumi ini dan gue yakin sebagian besar lo-lo semua ngalamin hal serupa : males, dan sibuk.

By the way naik busway, akhir tahun 2014 yang menurut gue adalah tahun tersibuk dan tahun yang paling berkesan bagi gue yang pernah dilewatin. Kenapa? di tahun itu doa gue terkabul : naik Garuda Indonesia setelah terakhir naik maskapai pelat merah itu antara tahun 2006 atau 2007. Dapat diartikan bahwa gue kaga naik pesawat kebanggaan Indonesia ini selama 7-8 tahun lamanya. Oke dan gue akan ceritakan satu persatu pengalaman gue naik pesawat.

LANGSUNG KE TEKAPE......!!!

1. Garuda Indonesia = Jakarta-Denpasar 2002

Jujur aja nih, gue gainget sama sekali perjalanan pertama keluarga gue ke Bali waktu itu. Tapi, gue pernah ngeliat foto-foto perjalanan yang dicetak dan ditaro di buku album keluarga. Penyebab gue gainget perjalanan ini adalah, ya maklum gue baru lahir tanggal 19 - 12 - 1999 jadi mana gue sadar gue pernah ke Bali dan main pasir di sana.

Gue lebih inget ke perjalanannya dibanding naik pesawatnya. Kata bapak gue, pembantu gue ( Mbak Yani ) ikut dibawa ke Bali dan ibu gue udah masak opor dan makanan lainnya segala rupa dan ternyata sampe Bali semua makanan itu dibuang karena udah basi. Terus, nginepnya di hotel nikko yang gue sampe sekarang gatau ada di mana itu hotel. Dan perjalanan pertama gue ke Bali ini adalah perjalanan dengan tempat wisata terlengkap : mulai dari Kuta sampe Kintamani, dan seterusnya.

2. Garuda Indonesia = Jakarta-Denpasar 2004 / 2005 *gue lupa*

Nah kalo perjalanan ke Bali ini gue udah mulai inget dikitlah karena bisa dihitung sendiri umur gue kurang lebih udah berapa tahun. Apa yang paling gue inget adalah gue naik pesawat B747-400 Garuda Indonesia yang kata bapak gue baru aja ngelayanin penumpang dari Jepang dan bersiap menuju Denpasar. Pesawat ini dalam ingatan gue di bagian interionya ada dinding di tengah-tengahnya. Gue setelah itu tau kalo pesawat ini emang didesain kaya gitu karena punya deret kursi di tengah-tengahnya 'widebody'. Apa yang gue liat pertama kali sampe Ngurah Rai adalah ban mobil yang ditempel di sisi runway yang warnanya merah sama putih kotak-kotak sejenis sarungnya orang Bali.

3. Garuda Indonesia = Jakarta-Denpasar 2006 / 2007 *gue lupa*

Perjalanan yang ini gue lebih inget lagi. Ingatan gue adalah gue berangkat pake pesawat yang kecil dengan TV gembung yang ada di atap lorong pesawat ( maklum waktu itu belom ada IFE dan pesawat Garuda lagi dianggap jelek ). Makanannya hambar banget asli dan waktu itu kalo ga salah sejenis opor warna putih apa wah pokoknya dingin makanannya.

Begitu perjalanan pulang, gue nanya sama petugas check-in counternya.
"mas, pesawatnya tipe apa?"
"tipenya airbus dek"
Pikiran gue dulu masih cetek : gue akan naik pesawat superjumbo saat itu ( A380 ), yang belakangan gue baru tau ternyata saat itu baru Singapore Airlines yang punya *bahkan belom dikirim kayaknya*. Begitu gue keluar ruang tunggu dan gak lewat aerobridge, gue paham pesawatnya kaya gimana. Badannya panjang dan lebar dan ekornya warna biru Garuda. Dalemnya itu konfigurasi 2-4-2 dan seinget gue, gue duduk deket bagian ekor yang konfigurasinya 2-3-2 dan gue ngerasain kepisah sama ibu gue karena lorong ( ibu gue duduk di tengah, kakak gue sama gue di sisi kanan deket jendela ). Makanannya rendang kalo ga salah dan gue gabisa makan karena ga suka pedes waktu itu ( sekarang sih tetep tapi kalo rendang masih ditolerir ).

4. Adam Air = Yogyakarta-Jakarta 2007

Ini cuma pas pulangnya doang yang naik Adam Air, berhubung gue, kakak gue, dan ibu gue males naik mobil ke Jakarta ( berangkatnya naik mobil ). Jadi, mbak gue dan suaminya yang juga supir gue bawa mobil Avanza keluarga gue dari Jogja jam setengah 5 pagi dan sampe di Jakarta jam setengah 8 malem. Sedangkan, keluarga gue naik pesawat Adam Air yang notabenenya cuma 50 menit dan berangkat waktu siang. Apa yang lo harus tau adalah gue cuma dikasih air mineral ukuran 100 ml yang kiranya seukuran puding-_-.

5. Mandala Airlines = Jakarta-Yogyakarta 2008

Ini kali pertama gue naik pesawat dari terminal 1 Soetta yang amat sangat sumpek sekali dan amat sangat sempit sekali, di mana jam setengah 6 ratusan manusia sudah mengisi ruangan tersebut. Isi flight Mandala Airlines itu gue ga terlalu inget kaya gimana, tapi yang bikin sedih adalah gue harus balik ke Jakarta pake flight Mandala yang berangkatnya pagi-pagi. Jujur aja sebenernya gue lebih suka livery Mandala pas belum diakuisasi sama Tiger Airlines. Lebih menonjolkan kesan Indonesia, apalagi livery di ekornya dah. Pesawatnya A320 semua yang notabenenya bagus-bagus.

6. Indonesia Air Asia = Jakarta-Singapura 2010

Yap ini kali pertama gue pergi ke luar negeri dan gue sangat penasaran kondisi tanah di luar negeri itu gimana. Wisata ini agak unik, karena meskipun gue, kakak gue, dan bapak gue nginep di Meritus Mandarin 5 malem dengan breakfast segaban, jalan-jalan ke banyak tempat, dan lain sebagainya dan intinya adalah wisata gue ke Singapura adalah yang paling bebas dan glamor dari semua wisata yang gue pernah lakuin sama bapak gue dan kakak gue, bapak gue tetap memilih Air Asia untuk berangkat ke Singapura karena lebih murah dan katanya safety recordnya 100% sebelum QZ8501 4,5 tahun setelahnya.

Pagi-pagi, jam setengah 5 gue udah berangkat dan sampe Soetta jam 6 pagi. Waktu itu Air Asia masih numpang-numpang di terminal 2. Pesawat gue berangkat jam 9-10an dan sampe Singapura jam 11-12an. Gak begitu kerasa perjalanannya dan begitu gue sampe Changi, apa yang gue pertama lakuin adalah pipis di toiletnya karena kebelet pas landing. Apa yang gue inget dari terminal 1 Changi pas baru dateng adalah imigrasinya yang sepadet-padetnya imigrasi dan itu pertama kali gue ke luar negeri.

Enam hari kemudian, gue balik lagi ke Changi buat flight ke Jakarta pake Air Asia juga. Changi itu bandaranya bagus banget dan lantai ruang tunggunya beralaskan karpet semua. Gue sempet foto-fotoin pesawat A340-500 Singapore Airlines, B777nya juga, B777-200 Vietnam Airlines, Valuair A320, sama Air Asia A320 di terminal 1 yang konon lebih tua dari pada terminal 1 Soetta, tapi kondisinya bak langit dan bumi. Gue masuk pesawat dan menjelang sunset, pilot ngasitau kalo pesawat lagi di atas Sumatera, kalo ga salah mau masuk wilayah Lampung. Nah saat itu pula keluarga gue beli popmie di ketinggian 38.000 kaki *seingetnya* dan kata bapak gue, popmie yang dibeli adalah yang termahal di dunia, karena tidak ada yang menjualnya di ketinggian itu.

7. Malaysia Air Asia = Jakarta-Kuala Lumpur 2011

Setelah wisata leisure beneran sama bapak gue, setahun kemudian gue dikasitau sama ibu gue kalo keluarga gue bakal pergi ke Kuala Lumpur naik Air Asia. Waktu itu Air Asia masih ada di terminal 2 Soetta untuk flight internasionalnya, sama kaya waktu mau ke Singapura. Penerbangan ini gue juga kurang inget isinya gimana dan gue landing di LCCT Kuala Lumpur International Airport yang lebih mirip gedung berdinding ala kontainer yang ada ACnya.

Setelah gue jalan-jalan di Kuala Lumpur dan sekitarnya selama 3 hari, gue balik lagi ke LCCT KLIA dengan penerbangan ke Jakarta jam 19.30. Faktanya adalah ketika lo mendapat jadwal terbang jam 19.30 waktu Malaysia Barat, jangan pernah mengira itu sudah waktu isya karena jam segitu adalah maghrib di Kuala Lumpur. Ini sebagai efek zona waktu UTC+8 SIN dan Malaysia agar bisa lebih update sama perdagangan gitulah, padahal kalo ditinjau secara geografis, lebih cocok masuk ke UTC+7.

Saat penerbangan, ibu gue sempet tidur. Penerbangannya malem-malem dan ibu gue mengabulkan keinginan gue untuk beli model pesawat A330-300 Air Asia X, sehingga koleksi pesawat Air Asia X gue ada dua. Satunya lagi adalah A340-300 Air Asia X yang ibu gue beli waktu pergi ke Phuket.

8. Indonesia Air Asia - Air Asia X = Jakarta-Kuala Lumpur-Osaka Kansai 2012

Well, ini adalah penerbangan terjauh dan terlama yang pernah gue alamin. Waktu itu hari kedua gue LFSD di SMP Labschool Kebayoran dan begitu pulang sekolah, gue langsung dijemput ibu gue dan kakak gue yang disupirin sama supir gue yang sekarang jadi supirnya Jihan untuk tancap gas ke Bandara Soekarno-Hatta. Kali ini, penerbangan internasional Air Asia pindah ke terminal 3 dan gue kegirangan mendengarnya.

Waktu itu, keluarga gue pergi ke Jepang bareng keluarga sepupu gue dari ibu. Kita terbang ke Kuala Lumpur jam 8 malem dan dikatakan Air Asia bahwa flight ini akan memakan durasi 2 jam. Kondisi dalam pesawat adalah mayoritas penumpang tertidur, namun terganggu oleh tangisan bayi yang dibawa sama salah satu keluarga Jepang. Pinternya adalah gue ga bawa jaket selama penerbangan yang emang kerasa rada dingin itu, sehingga gue dipinjemin syal ibu gue yang lumayanlah.

Pesawat A320 ini landing di KLIA jam 11 malem waktu KL dan langsung parkir di LCCT. Kalau waktu gue ke Malaysia itu kan begitu masuk gedung langsung naik eskalator ke ruang imigrasi. Tapi untuk transfer flight gue pergi ke Air Asia Fly Thru dan ga perlu naik ke ruang imigrasi. Ngurusin imigrasi lalala dan kita masuk ke ruang tunggu yang ada shopping arcade yang menurut gue kurang wah.

Kita masuk ke ruang tunggu yang lebhar dan udah dikasih sekat kaca. Kalo mau fotonya bisa dilihat di sini. Banyak orang dan kebanyakan bermata sipit gitulah. Jam setengah 1 pagi, pintu keberangkatan dibuka dan keluarga sepupu gue berangkat duluan karena adek sepupu gue umurnya masih 9 tahun ( kelas 3 SD ). Keluarga gue nyusul belakangan dan gue akhirnya masuk pesawat A330-300 Air Asia X dan ini kali kedua naik tipe pesawat yang sama setelah naik Garuda 5-6 tahun silam.

Konfigurasi kursinya 3-3-3 dan ini agak mengherankan gue, karena wajarnya A330 itu konfigurasinya 2-4-2. Tapi, demi untung dan untung, Air Asia X memadatkan kursinya dan untunglah masih bisa senderan dan ga terlalu keganggu dengan lebar kursi yang menyempit dibanding saat berangkat naik A320 dari Jakarta. Banyak orang bilang kalo legroom pesawat Air Asia ini sempit, tapi menurut gue biasa aja karena badan gue ga segede orang-orang yang berbicara demikian saat itu. Pesawat take-off dan berapa lama setelah penerbangan, ada orang Jepang marah-marah persis duduk depan ibu gue. Dia marah karena masalah makanan dan diancem bakal dilaporin ke security di darat.

Gue tidur di penerbangan malem itu dan gue bangun sekitar 3 jam kemudian di atas Samudera Pasifik saat matahari mulai bersinar dan langit serta laut biru mulai nampak. Kesimpulan yang dapat ditarik dari fakta ini adalah : gue telat solat subuh.

Kata tante gue yang duduk di kursi persis seberang gue, topi yang gue pake buat nutupin rambut botak gue itu jatoh ke lorong pesawat dan dia ambilin lagi deh. Pagi itu, gue breakfast dengan beli sup atau nasi yang dijual di atas pesawat Air Asia X dan apa yang pengen lo order udah tersedia di buku menu yang ada di bagian belakang kursi. Maklumlah namanya juga international flight dari bandara pusat transit, pramugari menyediakan alat pembayaran berupa mata uang Ringgit, Dollar US, Yen, Rupiah, dll. Abis itu gue isi form imigrasi Jepang dan pesawat ini landing di Kansai Airport jam 8-9 pagi setelah menempuh 6 jam perjalanan Kuala Lumpur - Osaka Kansai.

Minggu depannya, kita balik lagi ke airport pertama yang dibangun di lautan di dunia ini dan check-in untuk flight Air Asia X Osaka-Kuala Lumpur. Pesawat gue parkir di antara All Nippon Airways B737NG dan deretan 3 pesawat Cathay Pacific tipe B777. Pesawat gue sih elegan lagi dirawat sama baby sitternya dan gue pun take-off jam 9 pagi waktu Osaka menuju Kuala Lumpur.

Ini adalah kesan naik pesawat low cost selama 6 jam :

GABUT SEGABUT-GABUTNYA GABUT, karena :
1. Lo ga boleh makan ( lagi puasa Ramadhan ). Hal ini sangat membuat gue menderita karena di belakang gue orang-orang lagi makan dengan enaknya dan begitu gue liat lauknya serasa mau mesen semuanya.
2. Penerbangan siang bolong ( bukan waktunya tidur ). Inget, ini flight terbang malem kalo dari KL ke Osaka, bukan sebaliknya, karena kalo dia mau dua-duanya terbang malem pilihannya ada dua : nambah frekuensi untuk terbang siang dari KL atau parkir yang lama di KIX dengan biaya parkir yang bisa dipake buat beli kurang lebih 4-5 motor bebek.
3. Kaga ada hiburan TV segala rupa ( namanya juga LCC mana ada TV di kelas ekonomi lo kate duit dari nenek moyang lo )
4. Niat mau ngambil earphone di tas ransel, tapi rempong ngambilnya.

Dan selama penerbangan, ada satu momen ketika pramugari AirAsia X menjajakan kosmetik dan kursi penumpang sekeliling gue yang deket kelas Premium Economy langsung penuh sama ibu-ibu berwajah oriental yang udah segabruk-gabruk mau beli kosmetik di udara.

Pesawat gue landing awalnya mulus di KLIA jam 2 siang waktu KL, tapi tiba-tiba ngerem mendadak dan parkirlah di LCCT. Gue turun dan ternyata fly-thru ke Jakarta didelay 3 jam jadi terbangnya jam 5 sore. Akhirnya gue terbang ke Jakarta pake Indonesia Air Asia dan buka puasa di udara dengan menu kit kat green tea dan teh / kopi yang dipesen om Ridho buat batalin puasanya.

Perjalanan gue ke Jepang adalah satu pembuktian bahwa ibu gue jago nyari diskon atau tepatnya jago dapet diskon karena pas September 2011 ibu gue di-email Air Asia kalo ada tiket promo total 1.6 juta pulang pergi termasuk pajak dll Jakarta-Osaka via Kuala Lumpur. Gapake lama tiket itu diembat.

9. Lion Air = Jakarta-Denpasar 2013 ( Juli )

Yep lagi-lagi pergi ke Bali. Ini karena kakak gue ngerengek minta jalan-jalan setelah 3 tahun vakum kaga ke mana-mana sama sekali dengan bapak gue. Namanya juga mepet, bapak gue putusken order tiket Lion Air CGK-DPS buat liburan kilat. Lion Air kini sudah memindahkan operasi penerbangannya ke Bali di terminal 3 Soetta, dan otomatis gue seneng dong karena terminalnya bagus.

Oke gua akui bahwa pesawat Lion Air itu bagus-bagus dan baru-baru karena mereka baru order pesawat segabrek-gabrek dari The Boeing Company dan belakangan ikut order juga dari Airbus. Tapi, begitu masuk pesawat dan bergerak menuju runway, pesawat yang kursinya warna biru tua ini kesendat di taxiway dan pilotnya ngomong kalo antrean pesawat lagi segaban. Pesawat delay parah dan begitu take-off, gak kaya Air Asia. Dia cuma jualan minuman dengan sedikit variasi dan snack yang gak terlalu variatif. Orang bilang legroom Lion Air itu sempitnya amit-amit, tapi gue tetep ngerasa lega karena kaki gue masih dapat menyesuaikan dengan legroom yang ada. Tapi tetep aja rada sempit.

Sampe Ngurah Rai, bagasi keluar pesawat lama banget dan gue bete.

4 hari menjelajah Bali, gue balik lagi ke airport Ngurah Rai dan check-in di ruang sementara yang amat ga enak. Skip ke keberangkatannya, so far masalahnya ga terlalu ada, bahkan pesawat yang gue pake udah dilengkapi dengan Boeing Sky Interior yang menyejukkan mata. Penerbangan ini rasanya seperti mengejar matahari karena menuju barat saat sunset. Gue kurang mempedulikan layanannya dan sudah larut dengan dunia gue sendiri bersama musik di galaxy tab gue.

10. Lion Air = Jakarta-Denpasar 2013 ( September )

Ini adalah momen istimewa bagi gue karena merupakan kali pertama gue ke luar Jakarta naik pesawat untuk ikut kegiatan lomba dan ini adalah mimpi gue setelah sekian lama dan terkabulkan dengan gue ikut Lomba Penelitian Ilmiah Remaja ( LPIR ) di Bali. Gak ada angin gak ada hujan tau-taunya makalah kelompok gue juara 1 di tingkat DKI Jakarta untuk bidang IPA tentang survei penggunaan plastik di Labsky. Rapat di Disdik yang dikomandani oleh seorang birokrat yang gue gaperlu nyebutin namanya menyepakati bahwa kita akan pergi ke Bali menggunakan Lion Air dengan alasan harga murah.

Quote of that time :
"Tolong carikan tiket termurah Jakarta-Bali tanggal 24-30 September 2013 ya," seperti yang dikatakan oleh Pak Gelinding *nama samaran*.

Gue sempet agak protes ke bu Lesi kenapa kita cuma ngikut aja apa kebijakan Disdik. Kan pilihan airline murah ada banyak. Anak Bakti Idhata aja naik Citilink. Tapi katanya Ms Lesi kita gausah ikut campur urusan beginian, meskipun gue dan Dhantyo utamanya menganggap ini penting. Apa yang agak menyinggung gue adalah orang Disdik itu kurang percaya sama sabda gue yang mengatakan bahwa flight Lion Air ke Denpasar itu dari terminal 3, dan demi alasan kepastian, dia bertanya lewat telepon pada rekannya.

Apa salah gue?

Gak peduli apa tingkahnya dia, kita berangkat tanggal 24 September 2013 jam 10.30an dan pengalaman terbangnya diisi dengan perang foto gue lawan Nadika dan Dhantyo yang dibantu oleh anak Al-Jannah yang namanya  Kevin. Penerbangannya gak ada yang mencolok sampe akhirnya  gue turun dari pesawat dan diangkut ke baggage claim dengan bus yang superpanas dan usang-_-.

Pulang tanpa medali apa-apa dan hanya bermodalkan sertifikat finalis LPIR tingkat nasional, gue, Dhantyo, Ms. Lesi, dan kontingen Al-Jannah balik lagi naik Lion Air ke Jakarta. Di penerbangan ini, gue diajarin etika ngambil foto sama Ms Lesi dan gue sampe Jakarta jam setengah 5 sore dan langsung dijemput supir gue waktu itu, Pak Zaenal. Nadika pulang duluan sehari sebelumnya karena ada konser musik yang dia udah latihan dari lama, dan gara-gara itu keluarga dia terbang ke Bali jumat malem dan minggu pagi balik.

Betewe Pak Gelinding yang menetapkan naik Lion Air itu ikut nyusul ke Bali malem Jumatnya.

Well itu dulu yang gue ceritain. Tapi, tenang aja Insya Allah besok gue lanjutin lagi. Spoiler penerbangan gue berikutnya yang akan diceritaken :

1. Garuda Indonesia = Jakarta-Makassar 2014
2. Garuda Indonesia = Jakarta-Bangkok 2014
3. Garuda Indonesia = Yogyakarta-Jakarta 2014

dan edisi spesial yang insya Allah bakal muat digabung

4. Malaysia Airlines = Jakarta - Kuala Lumpur - Hong Kong 2014/2015

Sekian
Terimakasih





Comments

  1. KAMI SEKELUARGA TAK LUPA MENGUCAPKAN PUJI SYUKUR KEPADA ALLAH S,W,T
    dan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor togel.nya yang AKI
    berikan 4 angka [3138] alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI.
    dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
    ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI. insya
    allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
    kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
    sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka main togel
    yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi KI JAYA WARSITO,,di no (((085-342-064-735)))
    insya allah anda bisa seperti saya…menang togel 350 JUTA , wassalam.


    dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....







    Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!


    1"Dikejar-kejar hutang

    2"Selaluh kalah dalam bermain togel

    3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel


    4"Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat


    5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
    tapi tidak ada satupun yang berhasil..







    Solusi yang tepat jangan anda putus asah... KI JAYA WARSITO akan membantu
    anda semua dengan Angka ritual/GHOIB:
    butuh angka togel 2D ,3D, 4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin
    100% jebol
    Apabila ada waktu
    silahkan Hub: KI JAYA WARSITO DI NO: [[[085-342-064-735]]]


    ANGKA RITUAL: TOTO/MAGNUM 4D/5D/6D


    ANGKA RITUAL: HONGKONG 2D/3D/4D/



    ANGKA RITUAL; KUDA LARI 2D/3D/4D/



    ANGKA RITUAL; SINGAPUR 2D/3D/4D/



    ANGKA RITUAL; TAIWAN,THAILAND



    ANGKA RITUAL: SIDNEY 2D/3D/4D



    DAN PESUGIHAN TUYUL

    ReplyDelete
    Replies
    1. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

      KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


      KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل



      Delete

Post a Comment