Universal Studios Japan, Amazing Challenges in Osaka


                     Akhirnya, kami masuk ke kompleks Universal Studios Japan. Di sana terdapat banyak pengunjung, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Saya, aa, Adit, Rakha memilih menaiki wahana roller coaster. Sedangkan mama, tante Ayi dan om Ridho menunggu di dekat pintu wahana roller coaster. Di depan wahana roller coaster, sedang ada pesta semprot air yang sepertinya seru. Saya bersama aa, adit, rakha mengantre beberapa lama dan 15 menit kemudian, kami baru menaiki roller coaster. Awalnya, roller coaster menanjak beberapa meter kemudian turun dengan kecepatan tinggi. Apalagi kami berada di baris paling depan. Sensasi roller coaster membuat kami keleyengan.
                   Kami pun turun dari wahana roller coaster dan menemui mama serta om Ridho dan tante Ayi. Kami menuju sebuah restoran yang di depannya terdapat mobil-mobil klasik era tahun 1960-an. Kami menyempatkan diri berfoto-foto. Kemudian, kami menuju kawasan bangunan klasik era abad 19. Di sana, ada sebuah wahana mobil milik seorang ilmuwan yang berkendara dengan terombang-ambing. Ketika kami bertujuh menaiki wahana itu, kami berteriak terus-terusan. Namun, wahana ini sangat seru. Kami pun berjalan menyusuri kawasan sekitar dan menemukan wahana Spiderman. Kami menaiki sebuah mobil dan menggunakan kacamata 3D lalu menyaksikan aksi Spiderman menggunakan mobil.
                   Wahana ini memang cukup mendebarkan. Selesai menaiki wahana, kami mampir di toko cenderamata dan melihat-lihat barang yang dijual. Kakak saya membeli salah satu cenderamata yang dijual. Kemudian, kami berfoto-foto di depan gedung spiderman dan bola dunia. Puas-puasin aja di Universal Studios Japan, toh masuknya saja ampe jutaan rupiah. Akhirnya, kami berniat menuju wahana Jaws, yaitu ikan hiu yang memangsa beberapa orang di sebuah kawasan. Ketika menuju wahana Jaws, kami melewati wahana roller coaster yang tadi dinaiki. Kami ketagihan dan mencoba lagi wahana roller coaster. Sungguh mendebarkan tapi seru karena kami duduk paling depan lagi.
                   Usai bermain wahana roller coaster, kami menuju wahana Jaws. Di sana, antrean tidak terlalu panjang. Di hampir semua wahana di Universal Studios Japan, tidak ada antrean yang mengulur sangat panjang karena kami pergi ke Universal Studios Japan pada hari kamis ketika banyak orang sedang beraktivitas walaupun kami menjumpai beberapa remaja Jepang yang bermain di Universal Studios Japan bersama teman-temannya. Cuaca juga cukup mendukung karena tidak mendung bahkan hujan seperti pada saat saya pergi ke Universal Studios Singapore di mana antrean mengular panjang dan hujan rintik-rintik.
                        Kini, giliran kami menaiki sebuah kapal Jaws dan dipandu oleh seorang wanita pemandu wisata yang amat cekatan. Kami duduk paling depan dan melihat ia terus berbicara dengan bahasa Jepang. Kemudian, kapal berbelok sendiri dan ia pura-pura menyetir padahal kapal itu dikendalikan rel yang berada di bawahnya. Ada ikan hiu di sekitar kapal dan ia mengambil shotgun dan menembaknya walaupun cipratan air berasal dari dalam kolam bukan dari shotgun yang ia bawa. Kemudian, ikan hiu itu meledakkan tabung bahan bakar yang ada di dermaga dan hawa panas itu sangat berasa walau kami berada sekitar 5 meter dari sumber api. Setelah 15 menit menaiki wahana ini, kami pun turun dan mampir ke toko cenderamata walaupun tidak membeli apapun di sana.
                      Kami pun menyempatkan diri berfoto di depan sebuah patung nahkoda. Memang narsis, heheh, kapan lagi? Akhirnya kami menuju kompleks Jurassic Park. Berhubung kaki sudah pegal, kami duduk ngaso dulu di dekat kolam Jurassic Park. Kakak saya membeli paha ayam kalkun yang rasanya mantaff. Kami bertiga memakannya bergantian. Lalu, Rakha memberikan kami kentang yang tak kalah enaknya. Suasana sore hari di Osaka memang menyenangkan. Akhirnya, kami menaiki wahana Jurassic Park. Antrean hanya beberapa orang dan kami mengantre sebentar. 2 menit kemudian, kami sudah bisa naik kendaraan yang akan membawa kami mengelilingi Jurassic Park.
                   Wahana Jurassic Park berisi dinosaurus yang dipelihara di sebuah taman nasional. Wahana ini dibuat menyerupai film aslinya yaitu Jurassic Park. Kendaraan yang membawa kami pun masuk ke sebuah gedung dan di sana terdapat sepasang dinosaurus yang diset untuk mengencingi kami. Hingga kami tiba di ujung gedung lalu kendaraan yang kami tumpangi turun dengan kecepatan tinggi dengan sudut kemiringan sekitar 55 derajat. Kendaraan kami pun mendarat di sebuah kolam. Untunglah karena tidak hujan, kami tidak sebasah ketika berada di Jurassic Park Singapura. Kami pun mencobanya lagi dengan alasan seru dan antreannya sangat singkat.
                     Selesai bermain wahana Jurassic Park, saya, aa, Adit, Rakha berlari menuju wahana roller coaster lagi untuk melihat Osaka malam hari. Antrean cukup panjang dan setelah 20 menit mengantre, kami bisa menaiki wahana roller coaster. Lagi-lagi duduk paling depan. Di setiap kursi, ada pilihan lagu, mulai dari pop hingga rock. Saya menyetel lagu pop. Kami pun melihat pemandangan Osaka dari udara pada malam hari dan berteriak ketika roller coaster melaju kencang. Ketika roller coaster sedang ngebut, saya hendak menyanyikan lagu Sportiflah kalau begitu yang saya nyanyikan ketika MOS hari kedua di SMP Labschool Kebayoran. Ketika tangan saya membentuk top, terasa berat karena tekanan udara yang amat berat.
                   Selesai bermain roller coaster, kami hendak mencari mama, tante Ayi, dan om Ridho yang menunggu di bawah, tapi tak kunjung terlihat. Kami berencana kembali ke Jurassic Park. Namun, di tengah jalan, kami memutuskan untuk ke toilet dan kembali ke wahana roller coaster. Rupanya, mama, om Ridho, dan tante Ayi berada di sebelah kanan pintu keluar. Kami mencarinya di pintu sebelah kiri, makanya tidak ketemu. Karena saya orangnya panikan, saya udah deg-degan setengah mati. Saya menyadari bahwa kaki saya sudah kesakitan dan tidak kuat berjalan lagi. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk duduk sejenak sembari menonton parade Magical Starlight di depan wahana roller coaster.
P1030804.JPG P1030854.JPG
Saya, aa, dan Rakha berpose di depan mobil antik di depan sebuah restoran di Universal Studios Japan. Parade malam Magical Starlight menampilkan boneka lucu dan penari kebudayaan dari berbagai penjuru dunia.
                     Sekitar pukul 19.45, parade Magical Starlight selesai. Kami pun langsung keluar dari area Universal Studios Japan. Saya terpaksa dibopong oleh aa dan mama karena kaki saya sudah pegal dan tak kuasa berjalan lagi. Untung saja hotel kami dekat dengan Universal Studios Japan. Saya dibopong seperti korban perang Vietnam yang terkena tembakan di kakinya, heheh. Akhirnya, kami tiba di hotel dan keluarga tante Ayi kembali ke hotel mereka di Umeda. Saya langsung mandi berendam lalu terlentang di kasur. Saya pun tak lupa menunaikkan ibadah shalat maghrib dijamak Isya’. Setelah makan malam, kami segera tidur agar tak kesiangan besok ketika sahur.
                 Esok hari, Jumat, 20 Juli 2012 adalah hari pertama bulan suci Ramadhan yang ditetapkan oleh Muhammadiyah. Saya memilih berpuasa mengikuti ketetapan Muhammadiyah. Pukul 3 pagi, kami makan sahur dengan onigiri yang dibeli di supermarket Nara ditambah kentang dan sebit ( semacam abon ) yang dibawakan oleh tante saya kemarin. Onigiri memang terlihat sedikit. Namun, karena 95% isinya merupakan nasi, cukup untuk mengenyangkan perut asal dimakan pelan-pelan. Pukul 3.30 kami kembali tidur. Namun, saya sengaja tidak tidur agar bisa menunaikkan shalat Shubuh. Pukul 4.30, saya bangun dan mengambil air wudhu lalu shalat Shubuh. Saat itu, fajar sudah menyingsing. Maklum, matahari terbit musim panas pada pukul 5 pagi. Setelah shalat, saya kembali tidur.
                  Sekitar pukul 8 pagi, saya bangun tidur dan langsung mandi. Kakak saya pun menyusul kemudian. Sambil meratapi pemandangan hujan di kota Osaka. Syukurlah hujan karena 2 hari terakhir udara panas menyengat. Kami bersiap-siap menuju stasiun Umeda untuk menemui keluarga tante Ayi karena hari ini kami akan berangkat menuju kota Kobe untuk melihat monumen gempa Hanshin 1995 melalui stasiun Umeda. Sayang, kami ketinggalan kereta Universal City-Nishikujo dan harus menunggu 5 menit lagi. Kereta pun datang dan kami menuju Nishikujo untuk bertukar kereta. Di stasiun Nishikujo juga harus menunggu 5 menit lagi. Alhasil, target menuju stasiun Umeda yang direncanakan 20 menit ngaret menjadi 30 menit. Kami baru sampai di stasiun Umeda sekitar pukul 9.40. Tadinya, kami berencana bertemu di depan Isetan. Namun, keluarga tante Ayi tak kunjung terlihat. Kami pun memutuskan menuju track JR Kobe Line. Ternyata, keluarga tante Ayi sudah menunggu di track ini cukup lama. Akhirnya, kami bertujuh menaiki kereta rapid JR Kobe Line menuju stasiun Kobe.

Comments