Udah lama banget kejadiannya. Tapi akan gua ceritakan salah satu
bentuk kemujuran alias keberuntungan saat nasib sudah berada di ujung tanduk.
Salah satunya ketika gua akan melaksanakan Megaproyek Pantun Pak Ucok. Pantun
sudah termasuk dalam kurikulum yang akan diajarkan oleh pak Ucok. Ulangan pak
Ucok kebanyakan berbentuk ulangan praktik. Alhamdulillah-nya, gua suka menulis
dan berbahasa padahal waktu SD kelas 6 gua paling-paling deh sama pelajaran
Bahasa Indonesia karena soal-soalnya sangat membingungkan. Namun, kini gua akan
menikmati keindahan berbahasa dalam melakoni hidup ini.
Langsung saja ke TeKaPe.......!!!!!!
PASANG-SURUT DALAM ULANGAN BERBALAS PANTUN
Tepatnya, sekitar Oktober-November lalu telah dilaksanakan salah
satu ulangan pak Ucok di semester 1 kelas 7. Pak Ucok mengadakan pembagian
kelompok dan gua sama sekali nggak ngerti mekanismenya. Kemudian gua
menyesuaikan diri dan gua kebagian kelompok bersama Akmal, Maysa, Alco, dan
Asyifa. Selama perundingan berbalas pantun, Alco dan Asyifa terus-menerus
bersitegang urat lehernya alias cekcok entah kenapa gua ga mau ngurusin
begituan. Sementara gua, Maysa, dan Akmal lumayan serius mengurusi masalah
pantun yang akan kita lakukan kelak.
Seminggu kemudian, kita menulis definisi, ciri-ciri, dan contoh
pantun atas permintaan pak Ucok alias tugas. Gua pun ditunjuk sebagai ketua
kelompok dan gua, Bhaski, dkk yang merupakan ketua kelompok lainnya berkumpul
di hall masjid untuk dibriefing oleh pak Ucok. Gua sama sekali tulalit bukan
main. Karena rival pertama gua Bhaski, jadi gua banyak koordinasi sama dia.
Kemudian, kita disuruh latihan pantun. Hal ini bisa dibilang mencengangkan
karena sebelumnya pak Ucok mengumumkan bahwa hari ini akan dilaksanakan ulangan
berbalas pantun. Kelompok gua dan Bhaski latihan di samping masjid.
Minggu depanpun tiba dan mulailah babak penyisihan berbalas
pantun. Sayangnya, ada aja anak yang nggak bawa contoh pantun atau ga masuk
jadi banyak kelompok yang anggotanya banyak yang nggak ikut berbalas pantun.
Dari kelompok gua, kayaknya semua anak Alhamdulillah ikut babak penyisihan.
Sayangnya, di kelompok Bhaski hanya ia dan Karina saja yang berbalas pantun
karena yang lain tidak memenuhi persyaratan untuk mengikuti babak penyisihan.
Jadi 5 vs 2 dan siapa yang akan menjadi pemenangnya? Kisahnya ada di paragraf
berikutnya.
Logat Bhaski ngomong itu bagus banget. Ga boong gua. Bener dah.
Kesalahan fatal gua dalam babak ini adalah gua tidak bisa koordinasi dengan
anggota lain sehingga seringkali hanya gua yang berbalas pantun dengan kelompok
Bhaski. Pak Ucok menyatakan bahwa sebetulnya kelompok Bhaski yang memenangi
pertarungan awal ini. Tetapi, karena anggota kelompok Bhaski hanya 2, maka atas
permintaan pak Ucok, Bhaski dan Karina berhak memilih 2 orang dari kelompok
gua. Yang kepilih yaitu gua dan Asyifa. Sedangkan Alco, Maysa, dan Akmal harus
berhenti di babak penyisihan.
Begitu selesai pertandingan berbalas pantun, gua mendekati Bhaski
dan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas tindakannya yaitu memilih
gua dan Asyifa untuk maju ke babak semifinal. Thanks banget ya Bhaski dan
Karina. Saat itu, nasib gua berada di ujung tanduk karena bilamana anggota
kelompok Bhaski masuk semua, maka gua dan seluruh anggota kelompok gua harus
gigit jari karena tidak mendapatkan tiket semifinal dan otomatis nilainya
jelek. Tapi, Allah berkata lain dan masih memaafkan kesalahan gua sehingga gua
masih bisa mengikuti babak selanjutnya.
Terlepas dari kemujuran yang gua dapatkan, gua mendapat kritikan
tajam dari Akmal karena gua dinilai lebih mementingkan diri sendiri dan
menyebabkan ia tidak bisa lolos ke babak selanjutnya. Iya gua tau itu kesalahan
fatal gua dan gua minta maaf atas kesalahan tersebut. Saat selesai shalat Ashar
karena jam pelajaran BIN Pak Ucok berada di hari Rabu 2 jam terakhir, juga
beberapa hari kemudian, berita keberuntungan gua tersebar ke seantero Labsky
#12 dan banyak yang menanggapinya bahwa gua lebih egois-lah. Mereka
mengagung-agungkan Bhaski yang bisa mengalahkan gua.
Itulah kisah pahit awal dari ulangan berbalas pantun pak Ucok dan
gua menjadikan ini sebagai pelajaran ketat agar gua bisa lebih berkoordinasi
dengan anggota lain dan menghasilkan pantun-pantun yang lebih bagus lagi.
Setelah dinyatakan lulus, kelompok gua yang baru : gua, Karina, Asyifa, dan
Bhaski mulai menyusun pantun pertanyaan untuk babak semifinal. Hal ini penting
karena saat bertanya, kita tidak diberi kesempatan untuk memikirkan pantun
lagi. 8 stok pantun berhasil dirakit dan beberapa di antaranya berhasil
ditanyakan kepada lawan pantun.
Saat pertemuan BIN Pak Ucok selanjutnya, babak semifinal pun
dimulai. Kali ini, gua akan berhadapan dengan kelompoknya Rania, Rasha, Manda,
dkk. Beruntungnya, anggota kelompok gua hanya 4 orang sehingga koordinasi bisa
dilakukan dengan cepat dan merata. Kelompok gua anggotanya bergiliran berbalas
pantun dan setiap kali menjawab pantun lawan, kelompok gua selalu berunding
bersama dan berhasil menjawab dengan baik. Tapi, ada aja pertanyaan yang
kelompok gua ga bisa jawab sehingga gua agak khawatir. Prosesi berbalas pantun
selesai dan juri yang ditunjuk pak Ucok, Alco dan Abim menyatakan pendapatnya bahwa
kelompok gua pemenangnya.
Tapi, semua keputusan ada di tangan pak Ucok sehingga gua ga bisa
rileks dulu. Pak Ucok membuat gua semakin tegang. Pada akhirnya, pak Ucok
mengumumkan bahwa pemenangnya adalah kelompok gua…!! Alhamdulillah. Padahal
udah ada kesalahan yang dialami kelompok gua, tapi jumlahnya lebih sedikit
ketimbang kesalahan kelompoknya Rania jadi kelompok gua menang. Hal ini juga
karena kelompok gua memaksimalkan kerjasama anggota dan pantun yang dibuat
semakin bervariasi. Kali ini, gua mendapat koreksi dari pak Ucok dan gua sudah
bisa berkoordinasi lebih baik dengan anggota kelompok, tapi gua agak menahan
diri.
Kelompok gua diminta merekrut 1 orang dari kelompok lawan. Ada 2
kandidat, yaitu Rania dan Nandya. Atas beragam pertimbangan, maka kelompok gua
memilih Rania untuk melengkapi kelompok gua menjadi 5 orang dan siap untuk
bertarung di babak final. Dan pada pertemuan selanjutnya, akan dilakukan babak
final 7B antara kelompok gua ( gua, Bhaski, Rania, Asyifa, Karina ) vs kelompok
Shafa ( Shafa, Abiyyi, Shina, Dira, 1 lagi gua lupa ). Kelompok gua mulai
mempersiapkan stok pantun sebelum Israel membombardir Palestina untuk memenuhi
kebutuhan batin para penduduk Palestina *ups.
Dan pada pertemuan pak Ucok selanjutnya pertarungan benar-benar
dimulai. Sebelumnya, pak Ucok ngasitau kalo tim yang pake kostum dapet nilai
tambah. Alhasil karena Rabu itu ada ekskul bola, kelompok gua minjem baju bola
dari temen-temen yang nonton berbalas pantun. Gua minjem baju bola Arsenal-nya
Ridho yang warna biru kehitaman dan itu sangat kecil. Tapi gua paksain karena
ribet lagi kalo minjem ke orang lain. Yaudah dan akhirnya kelompok gua lawan
kelompoknya Shafa dan hasilnya hampir imbang. Tim juri yang terdiri dari Abim,
Alco, dan Ridho menyatakan kelompok gua pemenangnya.
Namun, semua keputusan tetap berada di tangan pak Ucok. Pak Ucok
menyatakan bahwa pemenangnya adalah kelompok gua dan Shafa. Gua bingung-_-.
Ternyata, pak Ucok meminta Shina, Shafa, Abiyyi, gua, dan Bhaski untuk maju
dalam perlombaan berbalas pantun antarkelas sebagai utusan 7B. Alhamdulillah
gua dapet nilai 92 dan gua seneng bukan main. Dari yang tadinya
terkatung-katung karena egois dalam menjawab pantun dan pantun yang dihasilkan
tidak menarik hingga bisa mewakili 7B dalam ajang berbalas pantun antarkelas
kelak.
Sekian….. :D
Comments
Post a Comment