Ibukota Itu Menyerah pada Banjir

Banjir Jakarta 2013

Kita awali dari Banjir Jakarta 2013, tepatnya sekitar 1 tahun jelang Pemilu 2014 ( apa nyambungnya coba-_- ). Dari November 2012 lalu hingga kini intensitas hujan di Jakarta bertambah. Bahkan, netbook gua ketinggalan di sekolah tanggal 30 November 2012 tepat saat bu Sari, wali kelas gua ulang tahun dan hujan deras mengguyur. Ah kok bertele-tele LANGSUNG KE TeKaWe...!!

Sebetulnya, hujan lebat yang menyebabkan Jakarta mulai lumpuh diawali pada tanggal 21 dan 22 Desember 2012 ketika Jakarta hampir macet total karena BANJIR. Pak Jokowi mengancam akan mencopot jabatan Dinas Pekerjaan Umum jika insiden ini terulang bahkan hingga Pak Jokowi masuk gorong-gorong MH Thamrin. Rabu, 9 Januari 2013 itu dari subuh sampe malemnya kira-kira 14 jam-an hujan hampir nggak berhenti-henti sampe kelas-kelas di Labsky tuh kacanya berembun semua dan di ruang Matematika Pak Joni, hampir semuanya hipotermia. Saat jam 12-13an hujan reda terus hujan lagi.

Puncaknya pada kemarin, Kamis, 17 Januari 2013. Pagi-paginya sih ujan lumayan deras. Intensitasnya 100 mm dan saat itulah bendungan Katulampa hampir tak kuasa menampung kiriman air dari kawasan Bogor dan sekitarnya yang menuju Jakarta. Jadilah kiriman air membludak + hujan di Jakarta dan pintu air Manggarai menunjukkan ketinggian air hampir 10 meter. Debit air di Banjir Kanal Barat bertambah banyak dan tanggul Latuharhary tidak kuasa menahan air dan akhirnya, Jebol. Aliran air deras menuju Bundaran HI dan dalam beberapa menit kemudian, Landmark Jakarta dan Indonesia ini menjadi danau.

Imbas banjir kiriman dari Bogor tidak hanya berdampak pada Bundaran HI saja. Tempat-tempat lain juga terkena banjir. Seluruh koridor Busway tidak mampu beroperasi karena jalurnya tergenang air. Banjir di Kampung Pulo bahkan mencapai 4 meter lantaran berdekatan dengan Kali Ciliwung yang meluap dan sudah menjadi langganan banjir sejak lama. Di Jakarta Utara, banjir terparah berada di kawasan Kelapa Gading. Diperkirakan 8 persen wilayah Jakarta tergenang air dan kerugian mencapai 2 Miliar Rupiah / Jam. Kendaraan bermotor diperbolehkan memasuki Tol Dalam Kota karena genangan air di jalan arteri.

Ketika Pintu Air Manggarai dibuka, limpasan air mengarah ke kompleks Istana Negara. Pintu Air Manggarai terpaksa dibuka agar tidak jebol dan meluap. Efek dari dibukanya pintu air, Istana Negara yang selama ini menjadi kawasan steril kini menyerah pada banjir dan air pun merambah masuk ke kompleks Istana Negara Republik Indonesia. Terlihat pak presiden, Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Menlu Marty Natalegawa berjalan di salah satu koridor di dalam kompleks yang tergenang air sembari menggulung celana.   Presiden memprioritaskan penanganan korban banjir dengan bekerjasama dengan pak Jokowi.

Tak lama kemudian, pak SBY, Ibu Ani Yudhoyono, dan kolega menuju salah satu lokasi banjir di Jakarta. Jokowi juga meninjau banjir di MH Thamrin yang dapat dibilang sangat mengejutkan. Kini, ibukota Ibu Pertiwi, pusat perekonomian dan pemerintahan RI lumpuh dan ''bertekuk lutut'' pada banjir yang menerjang kota terbesar di Asia Tenggara ini. Hampir seluruh transportasi umum tergenang air sehingga tidak bisa beroperasi. Ratusan ribu penumpang komuter tidak bisa menuju Jakarta dan banyak pekerja terpaksa tidak masuk kantor. Juga ratusan sekolah terendam banjir sehingga terpaksa meliburkan muridnya.

Banjir Jakarta ini juga menyebabkan agenda pertemuan antara pak SBY dengan presiden Argentina Christina Fernandez de Kircher tertunda karena Istana Negara terkena banjir. Ini merupakan kali kedua Istana Negara RI terendam banjir setelah sebelumnya sejak 2007 silam. Kabar teranyar bahwa parkiran Basement gedung UOB Buana terendam banjir dan tenggelam. Terdapat 4 orang terjebak di dalam basement tersebut dan berdasarkan info terkini yang saya dapatkan, 1 orang tewas. Banjir Jakarta 2013 lebih disebabkan banjir kiriman dari Bogor, sedangkan Banjir Jakarta 2007 akibat curah hujan supertinggi.

Esok harinya, Jumat, 18 Januari 2013 siang hari, genangan air di Bundaran HI telah surut dan menyisakan lumpur dan menghambat lalu lintas kendaraan. Tanggul Latuharhary masih dalam upaya pembendungan sementara. Pak Jokowi terus memantau langsung proses perbaikan sementara tanggul Latuharhary. Pak Jokowi terlihat pusing tak berdaya menyaksikan kekuatan alam yang menerjang Ibukota yang baru ia pimpin kurang dari 100 hari. Tentunya kita tidak bisa menyalahkan pak Jokowi dan jajaran pemerintahan saja. Harus ada kesadaran dari seluruh elemen masyarakat dan pejabat.

Sementara banjir di Bundaran HI telah surut, banjir masih menggenangi kawasan Mal Taman Anggrek, Kampung Pulo, dan beberapa kawasan lainnya. Sebanyak 16 posko pengungsian telah dibentuk, namun kondisinya sangat tidak nyaman dan para pengungsi mengaku sangat membutuhkan bantuan nasi bungkus dan obat-obatan karena selama mengungsi, kebanyakan mereka hanya mendapat makanan ringan saja seperti mie instan. Padahal, bantuan seperti mie instan tidak bisa dikonsumsi terus-menerus karena berbahaya bagi kesehatan pengungsi. Masih banyak penduduk yang bertahan di lantai 2 bahkan atap rumah mereka untuk menjaga harta benda agar tidak seperti kejadian Badai Katrina 2005 yang menerjang New Orleans dan setelahnya terjadi penjarahan besar-besaran. Evakuasi terus berlangsung dengan dramatis.

Menurut banyak pihak, Banjir Jakarta 2013 ini lebih parah dibandingkan Banjir Jakarta 2007 dan sebelumnya karena genangan air merambah hingga landmark Bundaran HI. Berdasarkan beberapa informasi yang berhasil saya himpun, penyebab Banjir Jakarta 2013 bisa sangat parah karena beberapa faktor, yaitu :

1. Kerusakan lingkungan hulu sungai yang bermuara di Jakarta.
2. Penyempitan saluran air di Jakarta akibat sampah.
3. Pembuatan fasilitas saluran air lebih berorientasi pada penanganan jangka pendek.
4. Sedikitnya tempat resapan air di Jakarta karena sudah ditutup aspal dan beton.
5. Penurunan muka tanah di DKI Jakarta yang bisa mencapai 18 cm/tahun.
6. Curah hujan tinggi.

Selain hal tersebut, banyak dari pemuka agama Islam yang memandang peristiwa Banjir Jakarta 2013 merupakan peringatan keras dari Allah SWT karena pada saat Tahun Baru 2013 di Bundaran HI diselenggarakan pesta besar-besaran menyambut Tahun Baru 2013 yang mengarah pada sifat mubazir dan melunturkan keimanan Islam bagi yang merayakan. Allah SWT menyuruh kita agar tidak berbuat mubazir dan senantiasa berpegang teguh pada ajaran Islam.

Fadhlan Ramadhan Sahid

Penulis

Comments