Abis UN Itu..... ( Part 1 : Sebelum dan Saat UN itu.. )

Hey kalian-kalian semua.
Nama gue Fadhlan.
Okedeh sip banget deh

Lama hilang dari peredaran teman-teman semua, ada kali 3 bulan lebih. Ya, semua itu gara-gara

"Quatrum Test and Exam"
Yang ada di depan mata.

Well pertama itukan diawali dari Ujian Praktik di mana gue merasa sangat optimis untuk dapat nilai terbaik, utamanya karena gue berhasil memasukkan bola basket ke ringnya saat Uprak OR yang ttg Lay-up-shoot itu lho padahal gue ga jago basket, di mana cukup banyak temen-temen gue dihadang kegagalan dalam memasukkan bolanya. Lalu Pak Alfian yang langsung nulis nilai 100 gak pake mikir #eh untuk kartul gue, tapi bakal dinego lagi sama Mister Armat. Kemudian ada lagi nih gue merasa penampilan story telling gue cetar membahana terpana nusantara dibanding saat gue test di kelas, apalagi pas masih practice hiih amit-amit.Terus pas tampil SM gue merasa dapat memecah keheningan dan membuat seisi aula menatap gue yang memegang cajon, mematahkan anggapan bahwa seorang Fadhlan Ramadhan Sahid cuma bisa baca buku sana sini ngajarin segala rupa.

Itu episode pertama.

Abis itu dijejelin sama Ulangan Akhir Semester ( UAS ) yang barengan sama UTSnya adek kelas. Nah itu sih yaa udah makanan sehari-hari sih orang selama gue di Labsky gue udah ikut 11 kali UHBT dan UAS dengan model-model kegiatan yang gak beda jauh. Ini sih lewatin aja karena gue agak gayakin dapet labstar mapel dua, soalnya tertinggi gue itu cuma matematika dan yang dapet 100 itu segaban, serta nilai ulangan harian gue ada yg gak 100 ( dasar statistika teori-_- ). Tapi kita lihat saja nanti saat pengumuman rapot.

Itu episode kedua.

Selang berapa minggu kemudian, angkatan 12 Twalverio Viscatra ini mulai dihadang sama yang namanya Ujian Sekolah. Ini ujian rasanya bentar karena cuma 4 hari ( selasa-jumat ), dengan konsekuensi hari pertama US itu langsung segabrek-gabrek 3 mata pelajaran gara-gara Disdik ogah US mulai hari senin, gara-garanyaaaaa hari minggu umat Nasrani baru kelar ibadat Paskah apa ya kalo ga salah. US ini cuma mapel ING sama PKN apa yang gue belom tau salah di mana. Selain itu hampir semuanya gue udah salah minimal s-a-l-a-h  s-a-t-u dan itu menyesakkan dada.

Itu episode ketiga.

Nungguin percetakan kelar nyetak semua naskah UN.
Nungguin naskah UN diantar ke sana dan ke mari.
Nungguin, dan nungguin

Semua waktu buat 'nungguin' itu gue dan segenap Te Ve Ce lainnya pake buat belajar, ngelahap bahkan nelen bulet-bulet semua model soal yang dijejelin ampe enek, dari bimbingan belajar, dari sekolah, dan dari internet. Sampe ke pada  pembelajaran terakhir yang lebih tepat disebut Pendalaman Materi dan KBM terakhir selama di SMP Labschool Kebayoran pada hari Senin, 27 April 2015. Hari itu, 9A kelas tempat gue bernaung dan mencari penghidupan selama di kelas 9 mengakhiri KBM bersejarah 3 tahun di ruang Bahasa Inggris Ibu Shelma Shakira Bhakti, ditandai dengan pelafalan 7 basic values of Labschool terakhir selama KBM.

Besoknya motivasi dan lepas balon harapan yang sempet nyangkut, tapi bisa terbang lagi.

Lusanya latihan mengisi LJK dan doa bersama yang lebih mirip motivasi bersama Ustad Yusuf Mansur yang gue pikir bagus sekali kuliah bersamanya.

Besoknya libur karena guru-guru briefing pengawas UN, dan tentu waktu ini mulai dipake buat belajar oleh TVC,

Besoknya lagi libur karena Hari Buruh Internasional. Terimakasih kepada para buruh yang berhasil 'membantu' para siswa kelas 9 tidak keluar rumah agar bisa belajar dengan baik.

Besoknya, sebagian TVC masuk bimbel, termasuk gue yang rela datang ke Visi. Pertama gue ngambil mata pelajaran Bahasa Indonesia dan cukup menyerap materi, kemudian ambil biologi dan selesai. Gue pergi kursus bahasa Inggris di KCC dan semua temen dan guru yang ada di kelas gue kaget karena cuma gue yang lusanya UN dateng kursus. Kelas udah kaya kota ditinggal setengah penghuni waktu itu.

Minggu, gue nelen bulet-bulet 10 paket soal UN 2014 yang dikasih bu Yati via Priska dan difotokopi untuk siswa yang berminat sahaja. Melahap, menelan, dan mencerna soal-soal lainnya dan jelang malam, istirahat harus dilaksanakan.

Senin, 4 Mei 2015
Pagi-pagi, berangkat spt biasa dan di sekolah udah sepi. Nyaris gak ada yang buka materi pelajaran Bindo lagi. Kita briefing, gak ada prosesi guru-negor-murid karena mereka udah tau kalo keselamatan mental sangat berpengaruh dalam mengerjakan soal. Siswa masuk kelas, dibriefing pengawas, merobek kertas, dan mengerjakan dengan tekad keras dan ikhlas. Pukul 09.30, UN selesai 25%

Selasa, 5 Mei 2015
Dateng aja kaya biasa. Briefing kumpul segala macam. Direlaksasi-in sama ibu Thya dan memasuki ruang UN. Well soalnya Matematika dan semuanya berharap tidak ada insiden salah-satu yang menyakitkan hati. Rumor tentang keberadaan soal PISA tidak terbukti, toh soalnya sudah dipelajari semua. Pukul 09.30, UN selesai 50%.

Rabu, 6 Mei 2015
Prosesi awal gausah dijelasin tapi yang tambah jelas adalah rasa-rasa senang yang mulai memuncak tinggi karena tinggal besok UNnya. Hari ini bahasa Inggris yang jadi momok bagi gue sendiri. Agak gak yakin untuk dapet 10,00 tapi tetap berharap nilai di atas 9,00 agar bisa sampe NEM yang gue pengen. Pukul 09.30, UN selesai 75%.

Kamis, 7 Mei 2015
Semua siap-siap untuk 'berpesta pora' tentu bukan dengan teknik pesta ala Splash After Class yang kebangeten itu. Dimeditasi untuk tenang dan gue berhasil lalui itu soal Fisika. Lanjut ke Biologi dan di sini semua paket soal menyajikan soal-soal yang tidak pernah kita pelajari. Ada yaa barang 1-2 soal yang ngebingungin dan kebangeten seolah-olah yg buat soal gak ikhlas gak redho kita dapet 10,00 untuk mapel ini #astaghfirullah #ampunPakAnies. Setelah gue berpikir keras, gue menjawab dan setelah ngoreksi, gue rapiin itu segala atribut alat tulis segala rupa. Pukul 09.30, UN selesai 100%.

Bareng-bareng sama temen-temen yang lain, gue gabisa nahan teriak rasa syukur udah bisa lewatin kegonjang-ganjingan dan langit yang senantiasa kelap-kelip mengiringi cobaan yang silih berganti menanti untuk menguji diri. Berdoa bareng-bareng. Tasyakuran dengan makan bersama sahabat sambil menatap kawan-kawan lain bermain bola tanpa beban di pundak mereka. Setelah itu, beberapa dari TVC bubhyar untuk menikmati kemerdekaannya, namun gue tetap di sekolah untuk rapat bersama sahabat-sahabat gue tentang suatu rencana yang akan dieksekusi dua hari yang akan datang serta akan menjadi salah satu momentum baru dan kenangan ultra manis buat diri gue dan kitorang.

To be continued...